Akibat gangguan metabolisme, seorang bocah di Inggris jadi seperti bunglon karena warna kulitnya bisa berubah-ubah. Jika terlalu banyak makan wortel, warna kulitnya berangsur-angsur akan menjadi oranye seperti wortel yang dimakannya.
Leo Barnett (3 tahun), bocah laki-laki asal Hampshire mengalami kondisi langka yang disebut hyper-beta carotenemia. Kondisi yang baru pertama kali ditemukan di Inggris ini membuat tubuh Barnett tidak bisa memetabolisme beta karoten, yang terkandung dalam wortel.
Leo Barnett (3 tahun), bocah laki-laki asal Hampshire mengalami kondisi langka yang disebut hyper-beta carotenemia. Kondisi yang baru pertama kali ditemukan di Inggris ini membuat tubuh Barnett tidak bisa memetabolisme beta karoten, yang terkandung dalam wortel.
medicmagic.net
Di dalam wortel maupun buah dan sayuran lainnya, beta karoten merupakan kandungan yang memberikan warna oranye atau jingga. Sementara di dalam tubuh manusia, beta-karoten akan diubah menjadi vitamin A yang dibutuhkan untuk daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan mata.
Karena tidak mampu mengolah beta-karoten, tubuh Barnett akan kelebihan senyawa pemberi warna oranye sehingga warna kulitnya berubah. Selain itu, daya tahan tubuhnya juga menurun karena tidak ada satupun yang diubah menjadi vitamin A sehingga Barnett rentan mengalami infeksi.
Anggie (40 tahun), sang ibu mulai menyadari adanya kelainan pada anaknya saat Barnett baru berusia 6 bulan. Ketika itu, Barnett mengalami pneumonia atau radang paru-paru berat yang hampir saja merenggut nyawanya dan langsung memeriksakannya ke dokter.
"Ginjal dan hatinya gagal berfungsi dan saat itu warna kuning-jingga mulai muncul. Kami kira masalahnya akan hilang dengan sendirinya tapi hingga sebulan kemudian masih tetap oranye," kata Anggie seperti dikutip dari Dailymail.
Setelah beberapa kali ganti dokter, akhirnya Anggie membawa Barnett untuk tes darah. Berdasarkan hasil tes itulah, para dokter berkesimpulan bahwa tubuh Barnett tidak memproduksi suatu enzim untuk mencegah penumpukan beta-karoten di dalam tubuh.
Dalam kondisi normal, kelebihan beta-karoten tidak menyebabkan dampak yang fatal. Namun pada Barnett, kelebihan ini tidak hanya membuat tubuhnya menjadi oranye, tetapi juga membuat dirinya rentan infeksi seperti saat 2 kali kena pneumonia, dan 1 kali kena flu babi saat berusia 2 tahun.
Karena belum ada pengobatan yang benar-benar manjur, Barnett sampai sekarang harus mengonsumsi suplemen vitamin A untuk menjaga daya tahan tubuhnya. Bukan itu saja, Barnett juga harus melakukan tes darah secara rutin tiap 6 bulan untuk melihat kadar vitamin A di dalam tubuhnya.
Konsumsi buah-buahan serta sayuran yang memiliki unsur warna kuning kemerahan juga harus dibatasi pada Barnett. Menurut Anggie, satu-satunya sayuran yang boleh dikonsumsi oleh Barnett hanyalah kembang kol karena paling sedikit mengandung beta-karoten.
Karena tidak mampu mengolah beta-karoten, tubuh Barnett akan kelebihan senyawa pemberi warna oranye sehingga warna kulitnya berubah. Selain itu, daya tahan tubuhnya juga menurun karena tidak ada satupun yang diubah menjadi vitamin A sehingga Barnett rentan mengalami infeksi.
Anggie (40 tahun), sang ibu mulai menyadari adanya kelainan pada anaknya saat Barnett baru berusia 6 bulan. Ketika itu, Barnett mengalami pneumonia atau radang paru-paru berat yang hampir saja merenggut nyawanya dan langsung memeriksakannya ke dokter.
"Ginjal dan hatinya gagal berfungsi dan saat itu warna kuning-jingga mulai muncul. Kami kira masalahnya akan hilang dengan sendirinya tapi hingga sebulan kemudian masih tetap oranye," kata Anggie seperti dikutip dari Dailymail.
Setelah beberapa kali ganti dokter, akhirnya Anggie membawa Barnett untuk tes darah. Berdasarkan hasil tes itulah, para dokter berkesimpulan bahwa tubuh Barnett tidak memproduksi suatu enzim untuk mencegah penumpukan beta-karoten di dalam tubuh.
Dalam kondisi normal, kelebihan beta-karoten tidak menyebabkan dampak yang fatal. Namun pada Barnett, kelebihan ini tidak hanya membuat tubuhnya menjadi oranye, tetapi juga membuat dirinya rentan infeksi seperti saat 2 kali kena pneumonia, dan 1 kali kena flu babi saat berusia 2 tahun.
Karena belum ada pengobatan yang benar-benar manjur, Barnett sampai sekarang harus mengonsumsi suplemen vitamin A untuk menjaga daya tahan tubuhnya. Bukan itu saja, Barnett juga harus melakukan tes darah secara rutin tiap 6 bulan untuk melihat kadar vitamin A di dalam tubuhnya.
Konsumsi buah-buahan serta sayuran yang memiliki unsur warna kuning kemerahan juga harus dibatasi pada Barnett. Menurut Anggie, satu-satunya sayuran yang boleh dikonsumsi oleh Barnett hanyalah kembang kol karena paling sedikit mengandung beta-karoten.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar