Sabtu, 16 Februari 2013

Side Effects, Depresi Akibat Obat Penenang

Dunia modern, selain berdampak pada kemudahan karena majunya teknologi, juga menciptakan insan yang semakin terasing dari hangatnya sosialisasi masyarakat tradisional. Individualisme, merupakan pola hidup baru yang menjangkiti berbagai negara terutama di kota besar.

Seringkali, permasalahan yang timbul dalam hidup diatasi dengan berbagai obat penenang. Para psikiater - termasuk perusahaan obat di belakangnya - alih-alih jadi solusi, malah menimbulkan efek baru dalam sisi kemanusiaan. Ketergantungan obat, yang secara tak langsung mengubah kestabilan metabolisme dan genetika seseorang menghasilkan efek samping yang tak terduga.

classydeer.com 


Begitulah kira-kira tema pokok yang diangkat dalam film arahan Steven Soderbergh ini, Side Effects. Sebuah suspensi thriller psikofarmakologi namun penuh gugatan psikologis. Rooney Mara yang memerankan tokoh utama Emily, cukup berhasil menjalankan peran seorang depresan yang bertindak resesif namun  juga mengancam di saat yang sama.

Dikisahkan, Emily, dari golongan menengah-atas yang selalu berdandan layaknya gadis introvert. Suaranya yang selalu muram. Seolah begitu banyak tekanan dalam kehidupannya. Walau ia kembali didampingi suaminya, Martin (Channing Tatum) yang baru saja keluar dari penjara, tetap saja perilaku Emily tak berubah. Ia lenyap dalam atmosfernya sendiri.

Perilakunya terlihat canggung dan ling-lung. Terlambat datang ke tempat kerja, tersandung dalam perjalanan, dan yang paling parah menabrakkan mobilnya dengan sengaja ke arah tembok tempat parkir, tepat di mana tulisan 'EXIT' berada di dekatnya.

 www.salon.com


Dalam pengawasan Dr. Jonatan Banks (Jude Law), Emily yang sebelumnya pengguna obat penenang Zoloft, lalu beralih ke sebuah pil antidepresan ajaib keluaran baru, Ablixa.

Awalnya semua berjalan sempurna, obat ini tampak sangat manjur. Namun belakangan, efek samping Ablixa semakin terkuak. Emily sering berjalan dalam tidurnya, bahkan melakukan hal-hal tabu selama 'pengembaraan mimpi'-nya.

Sekilas, Side Effect bukanlah genre action yang bisa membuat penonton terpana dan berbondong-bondong ke gedung bioskop. Tetapi, Side Effect memberikan kita gambaran yang sesungguhnya telah terjadi di dunia nyata.

Bagus juga untuk mengingatkan kita, bahwa dunia ini semakin penuh dengan orang-orang yang 'sakit'. Tampaknya dunia modern harus menoleh ke belakang, saat silaturahmi, kerukunan dan kerja sama antartetangga, atau pun kearifan lokal dari nenek moyang masih bisa menjaga keseimbangan dengan alam raya.




Sumber:
ew

Tidak ada komentar:

Posting Komentar