Jumat, 31 Agustus 2012

Inilah 5 Hal yang Paling Disesali Sebelum Kematian

Kematian adalah akhir dari fase kehidupan yang akan dialami setiap manusia. Namun bagaimana cara manusia menghadapi kematian adalah pilihan setiap individu. Lalu apakah hal yang paling disesali manusia sebelum menghadapi kematiannya?


Perawat asal Australia, Bronnie Ware, yang bekerja mendampingi dan memberi konseling kepada pasien kritis, mencoba mencatat apa saja yang paling disesali manusia sebelum menghadapi kematiannya. Berikut ini 5 hal yang paing disesali sebelum kematian yang berhasil ia rangkum:

1. Saya berharap bisa mewujudkan kehidupan yang paling saya inginkan, bukan hidup atas keinginan orang lain terhadap saya.

Pernyataan itu adalah hal yang paling disesali oleh pasien, ketika manusia mencoba mengulang kembali ingatan tentang hidup yang telah dijalani sebelumnya.

Mereka baru menyadari bahwa kesehatan telah memberikan segalanya untuk dinikmati, tapi sedikit yang menyadarinya dan tidak hidup dengan baik. Pasien, baru menyadari itu ketika kesehatan tidak lagi dapat dimiliki.


2. Saya berharap bekerja lebih keras.

Pernyataan ini banyak muncul dari mulut pasien laki-laki. Mereka sangat merindukan masa kecil dan pertemanan mereka. Sebagian pasien perempuan juga mengucapkan penyesalan ini, tapi tidak sebanyak pasien pria.

Pasalnya kebanyakan pasien perempuan bukan pencari nafkah. Pasien laki-laki kebanyakan menyesali hidup yang mereka habiskan dalam pekerjaan hanya untuk mencari eksistensi.


3. Saya berharap dapat menyatakan perasaan saya lebih terbuka.

Banyak pasien yang merasa tidak dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya demi menjaga perasaan orang lain. Sering pasien merasa tidak mampu menjadi diri mereka sendiri.

Mereka baru menyadari sebenarnya banyak penyakit yang bisa timbul akibat terlalu dalam merasakan penderitaan dan kepahitan tanpa bisa dikeluarkan.


4. Saya berharap dapat terus menjalin hubungan baik dengan teman.

Seringkali banyak pasien tidak menyadari manfaat berkumpul dan menghabiskan waktu seharian dengan teman-teman mereka adalah suatu hal yang paling berharga. Banyak pasien merasa mereka terjebak dalam aktivitas rutin bekerja, dan waktu mereka lewat begitu saja.

Banyak penyesalan mendalam yang diucapkan pasien kritis tentang persahabatan. Bahkan sebagian pasien merindukan teman-teman mereka ketika tengah sekarat.


5. Saya berharap bisa membuat hidup saya lebih bahagia.

Pernyataan terakhir adalah pernyataan yang cukup mengejutkan dari pasien. Ternyata banyak pasien sekarat yang tidak menyadari bahwa kebahagiaan adalah sebuah pilihan.

Mereka banyak yang terjebak dalam pola dan kebiasaan lama, bahwa mereka takut menunjukkan emosi mereka dengan berpura-pura di hadapan orang lain. Padahal jauh di dalam dirinya, mereka ingin melakukan suatu hal yang konyol dan tertawa lepas.

Sumber :
blog-berita-terbaru.blogspot.com

Jarang Gosok Gigi Bikin Orang Cepat Pikun

Dampak yang langsung dirasakan ketika orang malas gosok gigi mungkin hanya bau mulut, infeksi dan rasa nyeri. Namun dampak jangka panjang jauh lebih mengerikan sebab ternyata juga bisa mempengaruhi fungsi otak jadi lebih cepat pikun.

Foto: Thinkstock

Sebuah penelitian di University of California menunjukkan bahwa kebiasaan gosok gigi berhubungan dengan risiko pikun di usia lanjut. Orang yang tidak setiap hari gosok gigi, risikonya 65 persen lebih tinggi untuk pikun dibanding kalau gosok gigi 3 kali sehari.

"Sangat dimungkinkan bahwa kebiasaan dalam menjaga kesehatan mulut mempengaruhi apakah kelak akan pikun atau tidak," kata Annlia Paganini-Hill, ilmuwan yang memimpin penelitian tersebut, seperti dikutip dari Indiavision.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Geriatrics Society tersebut melibatkan sedikitnya 5.500 warga sebuah komunitas pensiunan di California. Para partisipan diamati dalam rentang waktu antara tahun 1992 hingga tahun 2010.

Selama kurang lebih 18 tahun kemudian, 1.145 orang mengalami gejala yang menunjukkan ciri-ciri demensia atau pikun. Dari 78 partisipan yang gosok gigi kurang dari sekali sehari di tahun 1992, 21 orang di antaranya terdiagnosis pikun pada tahun 2010.

Angka tersebut menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 4 partisipan yang jarang gosok gigi akan mengalami pikun. Sebagai pembanding, partisipan yang menggosok gigi minimal 1 kali sehari hanya memiliki risiko pikun dengan perbandingan 1 berbanding 5 orang.

Sayangnya penelitian ini tidak membuktikan bahwa pembusukan gigi akibat jarang gosok gigi merupakan penyebab pikun. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apa penyebab pikun yang sesungguhnya pada orang-orang yang malas gosok gigi.

Sumber :
detik.com

10 Stasiun Bawah Tanah Terindah di Dunia

1. Stockholm tunnelbana, Swedia

Sistem subway di Swedia ini mempunyai sekitar 100 stasiun dan hampir semuanya itu diisi dengan seni yang merupakan hasil karya dari 140 artis. Stasiun ini dikenal dengan galeri seninya yang terpanjang di dunia.







2. Munich u-bahn, Munich, Jerman

Mulari beroperasi pada tahun 1972 dan semenjak itu berkembang pesat. Subway tersebut sekarang sudah melayani tujuan ke 98 tujuan di kota Munich tersebut.









3. Bilbao metro, Spanyol

Ini adalah stasiun subway keempat yang di bangun di Spanyol dan merupakan ketiga terbesar di negara tersebut. Pada tahun 2009, subway tersebut telah membawa 87 juta orang.





4. Shanghai bund sightseeing tunnel, China









5. Metro station, Dubai







6. Tokyo - Iidabashi station, Jepang

Stasiun ini adalah stasiun yang teramai di dunia dan juga terkenal dengan arsitekturnya yang sangat menarik. Stasiun subway ini dibangun tahun 2000.







7. Prague Line a, Cekoslovakia





8. Komsomolskaya Station, Moscow

Stasiun Moscow ini sungguh indah dan sangat artistik, dibangun tahun 1930 stasiun ini penuh dengan karya seni yang menakjubkan.





9. Toronto Museum Station, Kanada

Stasiun subway ini menyerupai museum yang bertema Mesir.





10. Drassanes Station, Barcelona, Spanyol






Sumber :
zonapencarian.blogspot.com

10 Foto Ilusi yang Mengagumkan

Ilusi optis yang tercipta dari hasil foto selalu membuat kita berpikir beberapa kali sebelum akhirnya mengerti gambar sebenarnya. Mungkin sudah beberapa kali saya menghadirkan kumpulan foto bertema ini. Namun dengan bertambahnya koleksi baru, tak salah berbagi kembali.

Toh, kita akan selalu tergelitik saat menyadari foto yang sebenarnya. Selamat menikmati...































Lihat foto terakhir di atas, apakah ini gambar ulat bulu tanduk berwarna indah? Coba perhatikan sekali lagi.







Sumber:
oddee.

Kamis, 30 Agustus 2012

Aneh, Makan Wortel Kulit Berubah Oranye

Akibat gangguan metabolisme, seorang bocah di Inggris jadi seperti bunglon karena warna kulitnya bisa berubah-ubah. Jika terlalu banyak makan wortel, warna kulitnya berangsur-angsur akan menjadi oranye seperti wortel yang dimakannya.

Leo Barnett (3 tahun), bocah laki-laki asal Hampshire mengalami kondisi langka yang disebut hyper-beta carotenemia. Kondisi yang baru pertama kali ditemukan di Inggris ini membuat tubuh Barnett tidak bisa memetabolisme beta karoten, yang terkandung dalam wortel.


medicmagic.net


Di dalam wortel maupun buah dan sayuran lainnya, beta karoten merupakan kandungan yang memberikan warna oranye atau jingga. Sementara di dalam tubuh manusia, beta-karoten akan diubah menjadi vitamin A yang dibutuhkan untuk daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan mata.

Karena tidak mampu mengolah beta-karoten, tubuh Barnett akan kelebihan senyawa pemberi warna oranye sehingga warna kulitnya berubah. Selain itu, daya tahan tubuhnya juga menurun karena tidak ada satupun yang diubah menjadi vitamin A sehingga Barnett rentan mengalami infeksi.

Anggie (40 tahun), sang ibu mulai menyadari adanya kelainan pada anaknya saat Barnett baru berusia 6 bulan. Ketika itu, Barnett mengalami pneumonia atau radang paru-paru berat yang hampir saja merenggut nyawanya dan langsung memeriksakannya ke dokter.

"Ginjal dan hatinya gagal berfungsi dan saat itu warna kuning-jingga mulai muncul. Kami kira masalahnya akan hilang dengan sendirinya tapi hingga sebulan kemudian masih tetap oranye," kata Anggie seperti dikutip dari Dailymail.

Setelah beberapa kali ganti dokter, akhirnya Anggie membawa Barnett untuk tes darah. Berdasarkan hasil tes itulah, para dokter berkesimpulan bahwa tubuh Barnett tidak memproduksi suatu enzim untuk mencegah penumpukan beta-karoten di dalam tubuh.

Dalam kondisi normal, kelebihan beta-karoten tidak menyebabkan dampak yang fatal. Namun pada Barnett, kelebihan ini tidak hanya membuat tubuhnya menjadi oranye, tetapi juga membuat dirinya rentan infeksi seperti saat 2 kali kena pneumonia, dan 1 kali kena flu babi saat berusia 2 tahun.

Karena belum ada pengobatan yang benar-benar manjur, Barnett sampai sekarang harus mengonsumsi suplemen vitamin A untuk menjaga daya tahan tubuhnya. Bukan itu saja, Barnett juga harus melakukan tes darah secara rutin tiap 6 bulan untuk melihat kadar vitamin A di dalam tubuhnya.

Konsumsi buah-buahan serta sayuran yang memiliki unsur warna kuning kemerahan juga harus dibatasi pada Barnett. Menurut Anggie, satu-satunya sayuran yang boleh dikonsumsi oleh Barnett hanyalah kembang kol karena paling sedikit mengandung beta-karoten.







Sumber:

Helai Daun Gugur yang Penuh Shalawat

Mbah Diyem, setiap hari mencari nafkah berjualan kerupuk puli di Pasar Bandar, Kediri. Nenek tua sebatang kara ini berjalan kaki dari rumahnya di lereng Gunung Klotok, Sukarame yang berjarak sekitar 14 km.

Kakinya bengkak, lehernya membengkak karena penyakit gondong menjadi pelengkap kemiskinan yang dideritanya. Bisa dibayangkan, betapa beratnya beban hidup mbah Diyem.

Ilustrasi / weeklyristinw.wordpress.com
Setiap selesai berdagang, ia selalu mampir di Masjid Baiturrahman di Jalan Penanggungan, tak jauh dari Pasar Bandar. Halaman masjid yang dipenuhi pepohonan rindang menjadi tempat bernaung nan nyaman bagi para musafir.

Setelah berwudhu, mbah Diyem masuk ke masjid, mengambil mukena, dan melakukan sholat Dzuhur. Setelah membaca wirid, ia ke halaman masjid dan mengumpulkan dedaunan yang terserak di berbagai penjuru.

Sehelai demi sehelai dikutipnya. Tak satu pun dibiarkan tertinggal di pelataran. Dengan tenaga seorang nenek tua ditambah panasnya siang membuatnya berpeluh sekujur tubuh.

Kelakuannya setiap hari ini membuat para takmir masjid dan pelajar SMP Muhammadiyah yang sehari-hari berada di lingkungan masjid menjadi iba melihatnya.

Pada suatu hari, takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum sang nenek datang. Ketika mbah Diyem datang usai sholat ingin melakukan pekerjaan rutinnya, betapa terkejut karena tidak ada satu helai daun yang berserakan di halaman masjid.

Ia kembali ke masjid dan menangis sambil bertanya kepada semua orang mengapa dedaunan itu sudah disapu sebelum kedatangannya. Orang di dalam masjid menjawab, karena mereka kasihan melihatnya.

"Jika kalian kasihan melihatku, berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya." jawab mbah Diyem sembari menyeka air matanya.

Keesokan harinya mbah Diyem dibiarkan mengumpul dedaunan yang bertebaran di halaman masjid seperti biasa. Orang-orang tak mengerti.

Seorang pelajar Kelas 2 SMP Muhammadiyah memberanikan diri bertanya, dan mendapat jawaban, "Saya ini perempuan bodoh," tuturnya.

"Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya mungkin tidak selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Nabi Muhammad S.A.W Setiap kali saya mengambil sehelai daun itu, saya mengucapkan selawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Nabi datang menjemput saya. Biarlah semua daun itu menjadi saksi saya berselawat kepadaNya"....




Sumber: 

Penjara Paling Bebas di Dunia

Menyebut kata penjara semestinya yang terbayang sel berjeruji dan terisolasi dari kehidupan normal. Bila begitu klasifikasinya, apakah yang satu ini bisa disebut demikian jika bisa membangun usaha, bahkan tinggal bersama anak istri di dalamnya?

Begitulah kenyataannya. San Pedro adalah penjara terbesar di La Paz, Bolivia dengan tahanan sebanyak 1.500 di dalamnya. Uniknya, para tahanan di sana memiliki komunitas lingkungan tersendiri laiknya kehidupan normal di luar penjara.
 
 journals.worldnomads.com

Di dalam sini terdapat restoran, pasar, supermarket, salon rambut, hingga hotel yang dikelola sendiri oleh para tahanan. Tanpa penjagaan dari satu orang sipir pun dan tanpa campur tangan polisi Bolivia dengan segala hal yang terjadi di dalam penjara (terkecuali tercipta kerusuhan besar-besaran).

San Pedro memiliki sistem pemerintahan sendiri. Seorang pemimpin akan dipilih secara demokratis. Bila terjadi masalah, hukum yang telah ditetapkan para tahanan inilah yang akan berlaku. Sehingga bila seorang tahanan dianggap keterlaluan, maka para tahanan lainnya akan bertindak.
 
 bigtravelweb.com

Namun, di dalam penjara ini, para tahanan harus membayar untuk sel mereka. Tidak peduli betapa kecil dan kotornya sel yang mereka diami.

Penjara San Pedro terbagi atas 8 sektor, mulai dari hunian paling kumuh hingga yang paling mewah. Tahanan yang sanggup membayar mahal dapat tinggal di bagian yang mewah dari penjara ini.

Tak mengagetkan bagi para tahanan kaya, sel (tanpa jeruji) dilengkapi dengan kamar mandi pribadi, dapur sendiri, TV kabel, bahkan jacuzzi! Tapi bayaran sewanya pun mahal. Tahanan yang ingin tinggal di dalam sel mewah seperti ini harus membayar sekitar USD 1000 hingga 1500 (sekitar 10 – 15 juta rupiah) selama masa tahanan mereka.

Bagi yang berkantung pas-pasan atau tahanan miskin,  terpaksa tinggal beramai–ramai dalam sebuah sel.
 
fractalenlightenment.com
 
 aroundthisworld.com

Seperti disebutkan sebelumnya, tanpa adanya sipir berarti tak ada yang mendapat jatah makanan penjara. Mereka harus bekerja seperti di kehidupan normal agar tetap hidup. Itulah sebabnya banyak yang membuka usaha dari mulai toko makanan dan sebagainya seraya mempekerjakan tahanan lain sebagai pegawai. Gaji yang diperoleh digunakan untuk membeli makan, membayar sewa tempat dan kebutuhan lainnya.

Tahanan di San Pedro boleh membawa anak istri untuk hidup bersama. Sebuah data menunjukkan ada sekitar 200 anak yang tinggal dengan ayah mereka yang menjadi tahanan di dalam penjara San Pedro.

Dulu, keunikan penjara San Pedro menjadi daya tarik wisatawan. Dengan membayar 250 peso, para wisatawan dapat melakukan tur keliling penjara. Bahkan beberapa tahanan pun mengelola tur keliling ini untuk menghasilkan uang.

Sejak terindikasi hal ini menjadikan kesempatan beberapa pihak sebagai peluang bertransaksi narkoba, maka mulau 2009 tidak ada lagi turis yang boleh masuk berwisata di dalam penjara San Pedro.




 
Sumber:
jadiberita




Dulu Ada Republik Lan Fang di Indonesia

Kisahnya bermula di abad 18. Lan Fang berawal dari sebuah kongsi tambang orang Tionghoa dari etnis Hakka. Letaknya di Pontianak, Kalimantan Barat.

Penduduk Lan Fang saat itu semacam "negara di dalam negara". Republik Lan Fang berdiri pada tahun 1777, mereka masih membayar upeti tanda tunduk kepada Kesultanan Sambas dan Mempawah di Kalbar, tapi sehari-hari mereka sangat otonom. 



Karena tata pemerintahannya sangat demokratis dibandingkan kongsi-kongsi lain yang umumnya bergaya feodal, secara tak langsung Lan Fang pun mendapat julukan "republik." Diberi tanda kutip karena secara de facto, tidak ada pengakuan internasional kepada republik ini.

Meski, kenyataannya, syarat untuk terbentuknya sebuah republik telah terpenuhi. Tak cuma punya rakyat dan wilayah, Lan Fang rutin menghelat pemilu untuk memilih "presiden." Lan Fang juga memiliki sistem perekonomian, perbankan, dan Hukum sendiri. Republik ini mampu bertahan hidup selama 107 tahun.

Bendera Republik Lan Fang berbentuk empat persegi panjang berwarna kuning dengan lambang dan kalimat “Lan Fang Ta Tong Chi”. Panji kepresidenan berbentuk segi tiga berwarna kuning dengan kata “Chuao” ( Jenderal ). Pejabat tingginya berpakaian ala Tiongkok kuno, sedangkan yang berpangkat lebih rendah mengenakan pakaian ala barat.

Lo Fang Pak, seorang guru dari Kwangtung - Cina merupakan pendiri sekaligus Presiden pertama Republik Lan Fang yang berjasa menyatukan puluhan ribu orang Tionghoa yang saat itu berburu emas sampai ke Kalimantan Barat.

Presiden pertama Lan Fang Lo Fang Pak


Hebatnya, Republik Lan Fang kala itu sudah membangun jaringan transportasi, punya kitab undang - undang hukum, menyelenggarakan sistem perpajakan, mengembangkan sistem pendidikan, pertanian dan pertambangan, bahkan punya ketahanan ekonomi berdikari, lengkap dengan perbankannya.

Republik Lan Fang juga sangat disegani karena kemampuannya mengusir buaya di muara Kapuas. Bahkan setelah sukses membantu Sultan Kun Tien dalam perang melawan Kesultanan Mempawah dan kelompok Dayak, seluruh orang Tionghoa memilih berlindung pada Republik Lan Fang, termasuk Sultan Kun Tien sendiri.

Berbagai referensi juga menyebut kalau Lan Fang memiliki hubungan perdagangan yang disebut dengan segitiga emas. Yakni, menghubungkan antara Lan Fang, Tiongkok, dan negara di Semenanjung Malaysia, hingga Vietnam.



"Lemahnya kesultanan yang hanya tertarik dengan upeti membuat Lan Fang bebas bertransaksi dengan yang lain," tutur budayawan Xaverius Fuad Asali.

Setelah 47 tahun berdiri dan tercatat punya 10 Presiden yang dipilih lewat Pemilu, akhirnya Republik Lan Fang takluk di tangan penjajah Belanda.

Alkisah, pada 1884, Singkawang, Kalbar, wilayah dimana Lan Fang berada, menolak untuk dikuasai Belanda. Akibatnya, wilayah yang saat ini dijuluki Kota Seribu Kelenteng itu diserang. Warga setempat pun kocar-kacir setelah sempat bertahan selama empat atau lima tahun bertempur. Mereka melarikan diri ke Sumatera lantas ke Medan.
Beberapa kemudian melanjutkan pelarian hingga ke Singapura dan melanjutkan pembangunan. Dan, tentu beranak pinak. Salah satu keturunannya adalah mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew.

Susahnya Restorasi
Seperti dilansir JPNN, kini sedang diupayakan merestorasi kembali keberadaan Republik Lan Fang. Salah satunya, adalah situs lanfangchronicles.wordpress.co m yang tiga tahun ini sudah membuat pameran tentang Lan Fang di Singapura. Berbagai peninggalan Lan Fang telah pula direstorasi.

Mulai dari miniatur bentuk uang, menara perlindungan, lukisan-lukisan dan foto zaman dahulu, hingga membuat pagelaran puisi tentang perang kongsi. Pagelaran tersebut bahkan masuk menjadi agenda rutin Singapore Art Fest. Ironis memang, semua itu dilakukan oleh warga Singapura, bukan Indonesia sebagai pemilik sejarah.



Sayang, banyak arsip Republik Lan Fang yang dulu hilang. Menurut Soedarto - sejarawan Kalbar, arsip-arsip tentang Lan Fang sudah tidak ada lagi di tanah air. Termasuk juga arsip-arsip sejarah lainnya.

"Semuanya ada di luar, dibawa Raffles ke Inggris," katanya. Ia juga menyebutkan kalau arsip negara yang dibawa menuju Inggris mencapai 30 ton. Kalau pun masih berada di museum Royal London, penelusuran itu sangat sulit dilakukan.

Hilangnya arsip dari tanah air bukan hanya terjadi saat era penjajahan saja. Pasca kemerdekaan juga ada, prasasti dan arsip tersebut dijual dengan satu alasan: ekonomi. Soedarto menyebut barang berharga itu rela ditukar dengan rupiah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.